This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 6 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 7 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 8 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 9 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 21 September 2012

Silabus: Studi Hadits

Silabus
  1.      Hadits dan hubungannya dengan Al-Qur’an
a.       Pengertian
b.      Sinonim kata hadits
c.       Kedudukan dan fungsi hadits terhadap Al-Qur’an
d.      Perbandingan antara hadits dan al-Qur’an
  2.      Sejarah pembinaan dan penghimpunan hadits
a.       Rodesasi sejarah
b.      Penghapalan
c.       Penghimpunan
d.      Timbulnya pemalsuan
e.       Penyelamatan hadits
  3.      ‘Ulumul hadits
a.       Pengertian
b.      Pembahagian
c.       Cabang ‘ulumul hadits
d.      Sejarah perkembangan ilmu hadits
e.       Kitab-kitab yang membahas ulumul hadits
  4.      Pengertian beberapa istilah dalam ulumul hadits
a.       Sanad
b.      Matan
c.       Awal sanad
d.      Akhir sanad
e.       Pentakhrij
f.       Peranan sanad dalam hubungannya terhadap tafsir hadits
g.      Serta faktor-faktor pentingnya penelitian sanad dan matan hadits
  5.      Pembagian hadits secara umum dari segi kuantitas, kualitas, sanad dan matan, kedudukan dalam hujjah, dan penyandaran beritanya kepada Allah atau kepada Rasul
  6.      Hadits mutawatir dan hadits ahad
a.       Pengertian
b.      Kriteria
c.       Macam-macam
d.      Status wurudnya
e.       Tidaklah setiap hadits qudsi berstatus mutawatir
  7.      Permasalahn hadits shahih
a.       Pengertian
b.      Kriteria
c.       Macam-macam
d.      Status kehujjahan
  8.      Permasalahan hadits hasan
a.       Pengertian
b.      Kriteria
c.       Macam-macam
d.      Status kehujjahan
  9.      Permasaahan hadits dha’if
a.       Pengertian
b.      Kriteria
c.       Macam-macam
d.      Status kehujjahannya
  10.  Permasalahan hadits maudhu’
a.       Pengertian
b.      Awal munculnya
c.       Faktor-faktor yang melatar belakangi
d.      Kriteria kepalsuan suatu hadits
  11.  Takhrij hadits
a.       Pengertian
b.      Metode
c.       Pengenalan kitab-kitab yang terkait dan penggunaannya
  12.  Ilmu jam’i wat ta’ji
a.       Pengertian
b.      Objek pembahasan
c.       Lafaz-lafaz / ungakapan-ungkapan
  13.  Ilmu mukhtaliful hadits
a.       Pengertian
b.      Kegunaan
c.       Latar belakang pentingnya dan cara penyelesaian hadits yang tampaknya bertentanngan
  14.  Ingkar sunnah
a.       Pengertian
b.      Sejarah
c.       Argumentasi
d.      Bantahan ulama
e.       Dan ingkar sunnah di Indonesia

Reff:
  a)      Prof. DR. TM. Hasbi ash-Shiddiqi: Sejarah dan pengantar ilmu hadits
  b)      Dr. Surudi Ismail: Faedah keshahihan sanad hadits
  c)      Dr. Muhammad Hajjaj al-Khatib: Ushulul hadits
  d)     Prof. DR. TM. Hasbi ash-Shiddiqi: Pokok-pokok ilmu dirayah hadits
  e)      Dr. Surudi Ismail: Cara praktis mencari hadits
  f)       Dr. Mahmud at-Thohhan: Taisir mustahil hadits

Pendahuluan: Studi Al-Qur'an

1. Pendahuluan
  • Pengertian studi al-qur’an
  • Ruang lingkup pembahasan studi al-qur’an
  • Sejarah pertumbuhan dan perkembangan studi al-qur’an
2. Wahyu
  • Penngertian wahyu
  • Cara penyampaian wahyu kepada Nabi Muhammad
  • Macam-macam wahyu yang dialami oleh Nabi Muhammad.SAW
 3. Al-Qur’an
  • Pengertian al-qur’an
  • Nama-nama al-qur’an
  • Kandungan al-qur’an
  • Perbedaan al-quran dengan hadits
4. Nuzulul Qur’an
  • Pengertian nuzulul qur’an
  • Proses turunnya al-qur’an
  • Bukti turunnya al-qur’an berangsur-angsur
  • Hikmah al-qur’an ditrunkan berangsur-angsur
5. Pemeliharaan Al-Qur’an
  • .......
  • Al-qur’an pada masa Abu Bakar
  • Al-qur’an pada masa Utsman
  • Usaha lanjutan dalam penyempurnaan mushab Utsmani
6. Asbabun Nuzul
  • Pengertian asbabun nuzul
  • Macam-macam asbabun nuzul
  • Ungkapan asbabun nuzul
  • Kegunaan asbabun nuzul
7. Surat dan Ayat
  • Pengertian surat dan ayat
  • Jumlah surat dan ayat dalam al-qur’an
  • Ciri-ciri ayat/surat makkiyah dan madaniyah
  • Kegunaan mempelajari.................
8. Fawaid Suwar
  • Pengertian fawaid suwar
  • Macam-macam fawaid suwar
  • Kedudukan fawaid suwar
  • Pendapat ulama tentang....................
9. Munasabah
  • Pengertian munasabah
  • Dasar penelitian adanya munasabah
  • Macam-macam munasabah
  • Fungsi ilmu munasabah
10. Muhkam dan Mutasyabih
  • Pengertian muhkam dan mutasyabih
  • Macam-macam mutasyabih dalam al-qur’an
  • Pendapat ulama tentang penafsirat ayat-ayat mutasyabih
  • Hikmah keberadaan ayat-ayat mutasyabih
11. Qira’at
  • Pengertian qira’at
  • Macam-macam qira’at
  • Syarat qira’at yang muktabar
  • Pengaruh qira’at pada istimbat hukum
12. I’jaz Al-Qur’an
  • Pengertian i’jaz al-qur’an
  • Bukti-bukti secara historis kegagalan menandingi al-qur’an
  • Aspek-aspek kemu’jizatan al-qur’an
               i     Dari segi bahasa
               ii.   Hal-hal yang ghaib
               iii.  Isyarat-isyarat ilmiyah
13. Tafsir dan Tarjamah
  • Pengertian tafsir dan tarjamah
  • Macam-macam tafsir dan tarjamah
  • Perbedaan tafsir dan tarjamah



PENDAHULUAN
Pengertian studi al-qur’an

Studi al-qur’an secara etimologi terdiri dari dua kata, yaitu Studi dan Al-Qur’an.Studi adalah bahasa Indonesia yang telah diadabtasi dari bahasa Inggris, yaitu Studyyang berarti mempelajari atau pelajaran. Kata al-qur’an secara harfiayah berasal dari kata Qara’a, yang berarti membaca.
Berdasarkan pengertian ini, maka secara bahasa kata studi alqur’an dapat diartikan kepada mempelajari atau pelajaaran tentang al-qur’an. Dengan bahasa lainnya studi al-quran juga dikenal dengan ‘Ulumul Qur’an yang berarti ilmu-ilmu tentang al-qur’an.
Secara istilah antara lain menurut Az-Zarqani studi al-qur’an adalah:
مباحث تتلق بالقرأن الكريم من ناحية نزوله وترتيبه وجمعه وكتابته وقرائته وتفسيره وإعجازه وناسخه ومنسوخه ودفع الشبه عنه ونحو ذالك

“Beberapa pembahasan yang berhubungan dengan al-qur’anul karim dari segi turunnya, urutannya, pengumpulannya, penulisannya, bacaannya, penafsirannya, kemu’jizatannya, nasih mansuhnya (pemberlakuan ketentuan yang baru dibanding ketentuan lama), penolakan hal-hal yang dapat mendatangkan keraguan dari padanya, dan lain sebagainya. 

WAHYU: Studi Al-Qur'an

A.    Pengertian Wahyu

Kata wahyu berasal dari kata وحى يحى وحيا yang secara harfiah berarti suara hati, kecepatan, bisiskan, rahasia, isyarat, tulisan kitab.
Beberapa kata wahyu dalam al-Qur’an:

      1)      Wahyu dalam arti Ilham (insting)

“Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia"(an-Nahl: 68)
“Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya Maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, Karena Sesungguhnya kami akan mengembalikannya kepadamu, dan men- jadikannya (salah seorang) dari para rasul”. (al-Qashash: 7)

2)      Wahyu dalam arti Perintah

Dan (ingatlah), ketika Aku perintahkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". mereka menjawab: kami Telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)".(al-Maidah:111)

3)      Wahyu dalam arti Bisikan (bujukan)

 “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, Sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik”.(al-An’am: 21)

4)      Wahyu dalam arti Isyarat

 “Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang”. (Maryam: 11)

Secara istilah menurut Muahammad Abduh wahyu adalah pengetahuan yang didapat seseorang pada dirinya sendiri dengan keyakinan yang penuh bahwa pengetahuan itu berasal dari Allah baik penyampaiannya itu melalui perantara maupun tidak.

B.     Corak penyampaian wahyu kepada Para Nabi dan Rasul

1.      Allah mencampakkan pengetahuan kepada Nabi tanpa melalui perantara malaikat. Seperti mimpi yang dialami oleh Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya Ismail.
 “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".(ash-Shaffat: 102)

2.      Allah memperdengarkan suara di balik tabir. Seperti yang dialami oleh Nabi Musa disaat pengangkatan kenabiannya.

3.      Melalui utusan Allah yaitu malaikat Jibril dimana ketika penyampaiannya ia merubah wujudnya menjadi manusia maupun hanya memperdengarkan suara. Sebagaimana yang dialami oleh Nabi Muhammad disaat beliau pertama kali menerima wahyu di gua Hira. Pada saat itu beliau dihampiri sesosok mahluk yang bertubuh besar dan berpakaian putih yang tiada lain adalah malaikat Jibril yang sudah mengubah wujudnya.

C.     Macam-macam wahyu yang dialami oleh nabi Muhammad SAW:

a.       Mimpi yang benar. Inilah yang pertama kali diterima Rasul sebelum ia menerima wahyu al-Qur’an tepatnya surat al-‘alaq ayat 1-5. Beliau pernah memperoleh wahyu lewat mimpi, dimana didalam mimpinya beliau melihat terangnya cuaca diwaktu pagi.

b.      Jibril menghembuskan wahyu kedalam jiwa Nabi, sedang Nabi tidak melihat Jibril.

c.       Wahyu datang kepada Nabi bagaikan suara gerincingan lonceng yang keras.

d.      Dengan menjelmanya malaikat Jibril menjadi manusia

e.       Jibril datang pada Nabi dalam bentuknya yang asli

f.       Allah berbicara kepada Nabi Muhammad secara langsung pada malam mi’raj

g.      Aallah mencampakkan wahyu kedalam jiwa Nabi Muhammad secara langsung.